Monday, August 15, 2011

Watchman Nee, Vol 41-27


BAB DUA PULUH LIMA

PEMBICARAAN (1)

Tanggal: 20 Nopember 1935, jam 3 sore

Tempat: Chuenchow

MEREKA YANG SUDAH MENERIMA PENCURAHAN ROH

Setelah Anda menerima pencurahan Roh, Anda harus mengendalikan roh Anda setiap hari. Allah bukan Allah kekacauan, melainkan Allah damai sejahtera. Anda harus mematuhi Allah dan pada saat yang sama tidak membiarkan roh Anda tidak terperiksa. Anda harus bertanggung jawab atas perkara ini dan jangan pernah membiarkan roh Anda tidak terperiksa. Pencurahan Roh bukan untuk hiburan Anda. Jika Anda tidak memerlukannya, jangan memintanya. Ada seorang saudara di Chefoo yang menerima pencurahan Roh. Kemudian, ketika dia sedang duduk makan, dia akan mengalami pencurahan lagi. Akan tetapi, karena dia tidak memerlukannya, dia menolaknya. Di lain waktu, dia menghentikan pencurahan lagi ketika dia sedang menyetir mobil sebab tidak ada keperluan untuk pencurahan. Dia adalah seorang saudara yang sangat kuat dan sudah menyelamatkan orang-orang yang tidak bisa diselamatkan oleh orang lain. Dalam prinsipnya, apa yang dia lakukan adalah benar. Kita seharusnya hanya menerima pencurahan Roh ketika kita memerlukannya dan tidak seharusnya menganggapnya sebagai suatu hiburan atau kenikmatan rohani ketika kita tidak memerlukannya.

Saya percaya bahwa pengalaman pertama kita akan pencurahan biasanya sejati. Akan tetapi, pengalaman-pengalaman selanjutnya akan pencurahan kadang-kadang meragukan. Alkitab mengatakan bahwa jika kita yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anak kita, apalagi Bapa yang di surga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya (Luk. 11:13). Jika kita berdiri di atas ayat ini dan meminta kepada Bapa, Dia pasti akan memberikan Roh Kudus kepada kita. Banyak orang memiliki motif yang tidak tepat di hadapan Tuhan. Mereka meminta pencurahan Roh Kudus dikarenakan rasa ingin tahu atau untuk membuktikan bahwa mereka itu hebat dan rohani. Hal ini memimpin kepada penipuan roh-roh jahat. Kita harus berhati-hati dan tidak menuntut pencurahan Roh dikarenakan rasa ingin tahu. Kita seharusnya menuntutnya dikarenakan ada keperluan akan pencurahan.

Kita juga harus menguji roh yang turun ke atas kita. Kapankala kita mengalami pencurahan Roh, kita harus menerapkan ujian tersebut. Kita harus melakukannya setiap kali, sebab kita ini bukan lawan si jahat di alam rohani.

PENCURAHAN TIDAK SEPENTING DOA DAN IMAN

Dalam bekerja bagi Tuhan, pencurahan Roh tidak bisa lebih penting dari doa dan iman. Kita masih memerlukan doa dan iman dalam pekerjaan Allah. Pencurahan adalah untuk menguatkan kita, namun kita tidak bisa memakai penguatan ini sebagai jalan pintas. Kita tidak bisa menggantikan doa dan iman dengan pencurahan Roh. Selama konperensi ini, banyak orang telah menjadi sangat liar. Sebagian mengira bahwa semakin mereka menjadi liar, semakin mereka menjadi rohani. Hasilnya, mereka membawa masuk banyak masalah. Pembebasan Roh dimulai dari roh kita dan berlanjut melalui jiwa kita ke dalam tubuh kita. Sangat berbahaya bagi mereka yang belum pernah dibereskan oleh salib untuk menerima pencurahan Roh. Hal pertama yang diterima seseorang setelah mengalami pencurahan Roh adalah kekuatan Roh. Setelah itu kekuatan tubuh dan kekuatan jiwa juga dibebaskan. Ini adalah seperti air di bawah tanah yang bersih namun menjadi terkontaminasi ketika dia melewati berbagai lapisan tanah. Demikian juga, ketika tidak ada pemberesan salib, roh menjadi tidak murni ketika dibebaskan melalui jiwa dan tubuh.

Bagaimana kita bisa tahu jika kekuatan yang termanifestasikan di dalam kita memang berasal dari pencurahan Roh? Kita bisa mengujinya dengan salib. Hayat jiwa dan hayat jasmani harus pertama-tama ditaklukkan oleh salib. Ketika Roh dicurahkan, kekuatan rohani dibebaskan. Akan tetapi, mereka yang belum dibereskan di dalam hayat jiwa dan hayat jasmani mereka akan menemukan bahwa seluruh energi dari roh, jiwa, dan tubuh mereka akan dibebaskan pada saat yang sama ketika mereka mengalami pencurahan. Akibatnya, ketika sebagian orang mengalami pencurahan Roh yang kuat, mereka menemukan bahwa energi jiwani dan jasmani mereka tercampur di dalam manifestasi tersebut. Satu ujian yang pasti adalah dengan bertanya, “Apa yang dilakukan seseorang ketika dia dibebaskan dan tidak lagi berada di bawah belenggu?” Mereka yang tubuhnya belum dibereskan oleh salib akan meloncat-loncat tanpa terkendali ketika mereka mengalami pencurahan Roh. Hal yang sama bisa terjadi pada jiwa—mereka yang jiwanya belum dibereskan akan menemukan kekuatan laten jiwa mereka dibebaskan. Saya harus memperingatkan saudara saudari sekerja bahwa kita secara khusus harus berhati-hati atas pembebasan kekuatan jiwa. Mereka yang kekurangan dalam kekuatan jasmani akan dengan mudah membiarkan jiwa mereka untuk dibebaskan. Ketika Roh dicurahkan di dalam sebuah sidang, mereka yang sudah dibereskan oleh salib bisa membedakan orang-orang yang hanya sekadar membebaskan kekuatan jiwa mereka. Anda bisa menipu ribuan orang baru, tapi Anda tidak bisa menipu seseorang yang sudah dibereskan oleh salib sebab dia mengenal kondisi yang sesungguhnya.

Alkitab menyinggung dua macam kuat kuasa. Yang pertama adalah kuat kuasa kebangkitan (Flp. 3:10), yang ada di dalam manusia. Yang satunya lagi adalah kuat kuasa Roh Kudus (Kis. 2:4), yang berada di luar manusia; inilah kuat kuasa yang mengikuti pencurahan Roh. Jika seseorang memiliki kuat kuasa Roh Kudus namun tidak mempunyai kuat kuasa kebangkitan, kekuatan jiwani dan jasmani akan dibebaskan bersama dengan kuat kuasa Roh. Mereka yang berpengalaman bisa dengan mudah membedakan kedua arus tersebut. Ini bukan sesuatu yang ingin kita lihat. Kita hanya menginginkan satu arus—roh yang murni dan tanpa campuran.

Kita juga harus mengenal apakah hayat kebangkitan itu. Hayat kebangkitan adalah kekuatan “menghidupkan kembali.” Kekuatan menghidupkan kembali berarti kekuatan yang telah melewati kematian. Kita semua memiliki kebaikan alamiah yang kuat seperti kekuatan jiwani kita, emosi kita, kemampuan kita untuk membuat orang lain menangis, dll. Semuanya ini perlu melewati kematian. Hanya mereka yang sudah dibereskan oleh salib bisa memberikan suplaian rohani yang murni kepada orang lain di dalam sidang-sidang. Bantuan yang mereka berikan kepada orang lain adalah murni, dan tidak mengandung campuran dari jiwa atau daging.

Ada seorang hamba Allah di Cina yang merupakan seorang saudara yang sangat baik. Dia sangat kuat dan sudah menyelamatkan banyak orang. Pada suatu hari saya melihatnya menuangkan minyak ke atas kepala tiga atau empat puluh orang dan kemudian memukuli wajah mereka dan menendangi tubuh mereka. Akhirnya mereka sembuh dari penyakit mereka. Anda tidak bisa mengatakan bahwa dia memiliki roh jahat. Saudara ini memiliki kuat kuasa dari pencurahan Roh, namun dia tidak memiliki kuat kuasa kebangkitan yang batini. Hasilnya, tindakannya tidak sesuai dengan pola salib. Pencurahan Roh memberi kita kekuatan dan berkat, dan salib memurnikan kekuatan tersebut. Salib menghadang ciptaan lama. Dengan salib, ciptaan lama dihentikan. Para pekerja yang sudah melewati pemberesan salib memiliki kuat kuasa kebangkitan di batin dan kuat kuasa Roh di luar. Oleh karena itu, walalupun kita sedang membicarakan pencurahan Roh, kita tidak bisa memisahkannya dari kebenaran akan salib yang sudah kita bicarakan sebelumnya. Kebenaran akan salib sangat penting. Itu akan memimpin kita kepada jalan pemurnian.

Setelah kita kembali dari konperensi ini, kita harus pertama-tama membantu orang lain untuk memiliki pengalaman menang dan kemudian membawa mereka kepada pengalaman akan pencurahan Roh. Urutannya tidak bisa dibalik. Tanpa kuat kuasa kebangkitan di batin, akan sangat berbahaya untuk memiliki kuat kuasa Roh di luar. Sebelum seseorang menerima pencurahan Roh, kita harus memberi tahu dia bahwa dia perlu mengendalikan dirinya sendiri dan jangan menjadi liar. Kita harus membantu orang lain untuk tetap waras dan tidak lepas kendali. Kita seharusnya hanya mengajar orang lain untuk bekerja sama dengan Roh Kudus. Jika seseorang tidak mau bekerja sama dengan Roh, kita lebih baik mengajar dia tentang kebenaran-kebenaran yang lebih penting.

Hari ini saya harus mengakui kesalahan saya. Ketika kita mengalami pencurahan Roh, sidang kita menjadi terlalu liar. Sebenarnya, saya tidak memulai sidang tersebut; kaum saleh yang memulainya. Saya sudah berulang kali mengatakan bahwa setiap kali kita menerima pencurahan, kita harus menguji roh tersebut. Kita tidak boleh longgar dalam perkara ini.

PERBEDAAN ANTARA PENCURAHAN

DAN PEMENUHAN ROH KUDUS

Mari kita melihat kembali perbedaan antara pencurahan dan pemenuhan Roh Kudus. Pencurahan Roh adalah untuk setiap orang beriman, sedangkan pemenuhan Roh adalah untuk sekelompok orang yang khusus—mereka yang sudah dikosongkan. Dalam mengkaji Alkitab, kita harus menyadari bahwa setiap istilah bisa dipasangkan dengan istilah cocok dengannya. Misalnya, kebangkitan dengan kematian, dan pemenuhan dengan kekosongan. Kita harus mempertimbangkan semua istilah yang cocok sebelum kita bisa memahami suatu kata secara akurat. Mereka yang sudah dipenuhi dengan Roh adalah mereka yang sudah dikosongkan sebab pemenuhan dan kekosongan saling berhubungan. Sebelum hari Pentakosta, keseratus dua puluh orang murid berkumpul. Mereka semua mengenakan Roh dan dipenuhi dengan Roh. Mereka bisa bersama-sama selama sepuluh hari dan berdoa bersama dalam kesehatian sebab mereka semua sudah dibereskan oleh Tuhan yang sudah bangkit. Ketiga ribu orang pada hari Pentakosta juga menerima pencurahan Roh, namun Alkitab tidak mengatakan bahwa mereka dipenuhi dengan Roh. Keseratus dua puluh orang murid menerima pemenuhan dan juga pencurahan, sedangkan ketiga ribu orang hanya menerima pencurahan. Sesudah itu, lima ribu orang juga menerima pencurahan Roh tanpa menerima pemenuhan Roh.

Bagaimana kita tahu bahwa ketiga ribu dan kelima ribu orang tersebut hanya menerima pencurahan Roh? Jika seluruh gereja sudah dipenuhi oleh Roh, maka tidak akan ada perselisihan dalam pembagian makanan sehari-hari. Tapi ketika pembagian keperluan sehari-hari kepada para janda diabaikan, mereka bersungut-sungut dan berselisih (Kis. 6:1). Ini membuktikan bahwa murid-murid tidak dipenuhi dengan Roh Kudus. Kemudian para rasul mengangkat tujuh diaken untuk melayani meja. Ketujuh orang ini dipenuhi dengan Roh (ay. 3). Jika seluruh gereja sudah dipenuhi dengan Roh, tidak akan diperlukan suatu pemilihan. Akan tetapi, dikarenakan tidak semua orang dipenuhi dengan Roh, ketujuh orang tersebut harus dipilih. Ini membuktikan bahwa banyak orang menerima pencurahan Roh, namun tidak menerima pemenuhan Roh.

Pencurahan Roh turun ke atas kita sebagai hasil dari iman kita dalam Tuhan yang terangkat. Ini tidak banyak hubungannya dengan ukuran hayat kita. Pemenuhan Roh Kudus adalah hasil dari ketaatan batini kita kepada Tuhan yang bangkit, dan ini menuntut hayat kita dikuduskan di batin.

Jika Anda ingin memiliki pemenuhan Roh, Anda harus datang ke sidang-sidang dengan kosong, lapar, dan tidak puas. Jika Anda melakukannya, Anda akan dipenuhi dan dipuaskan ketika Anda pulang ke rumah. Anda harus kosong dan lapar setiap waktu sebelum Anda bisa dipenuhi dengan Roh setiap waktu. Anda tidak seharusnya puas dengan apa yang telah Anda terima dari konperensi ini. Anda harus mengizinkan salib untuk membereskan Anda setiap hari. Ini akan mendatangkan pemenuhan sehari-hari. Kapankala Anda tidak menang, Anda tidak memiliki pemenuhan Roh Kudus. Jika Anda memiliki pemenuhan Roh Kudus hari ini, itu adalah dikarenakan Anda telah mengalami pemberesan salib dan sedang menempuh penghidupan yang menang.

Suatu kali saya diundang ke rumah seorang saudara untuk makan-makan. Pada akhir makan-makan tersebut saya berkata, “Sudah cukup.” Tapi saudara itu terus menambahkan nasi dan lauk-pauk ke mangkuk saya. Ini terjadi sampai dua puluh kali atau lebih. Saya berpikir, “Kapan ini akan berakhir?” Inilah cara kita mengalami kasih karunia. Suplaian Allah yang limpah lengkap masih sedang menantikan kita. Kasih karunia yang kita nikmati adalah kasih karunia yang limpah lengkap, yang terus menerus bertambah. kita mungkin sudah mengalami kemenangan dan mungkin sudah menerima pencurahan Roh. Kita bahkan mungkin sudah sering mengalami pemenuhan Roh, tapi kita tidak seharusnya puas dengan pengalaman-pengalaman tersebut. Roh Kudus masih bisa mengisi kita lagi, dan tingkat pemenuhannya akan lebih besar ketika kita dipenuhi untuk kali kedua, ketiga, dan keempat. Semakin dalam salib bekerja di dalam kita, semakin banyak kita akan menerima pemenuhan Roh. Semakin dalam salib mengiris kita, semakin dalam kita akan dipenuhi oleh Roh. Pemenuhan Roh kadang-kadang membawa kepedihan dan penderitaan, dan kadang-kadang membawa kesengsaraan. Akan tetapi, semuanya itu adalah pekerjaan penggalian dari salib. Mereka memiliki tujuan untuk menambah ukuran kita dan membuat kita menjadi lebih besar dan lebih kaya. Di bawah keadaan-keadaan ini, kita tidak seharusnya takut untuk mencucurkan air mata atau berduka. Jika kita mengikuti peremukan ini, Tuhan akan memakai kita. Tapi jika kita bersungut-sungut di dalam hati kita dan berdebat dengan Allah, hayat yang menang akan langsung hilang. Ketika hayat yang menang ini hilang, maka bahkan pencurahan Roh pun akan menjadi tidak berguna. Di hadapan Tuhan, kapankala kita mengizinkan salib untuk menggali dan mengiris kita, semakin hal-hal yang kita kasihi dan dambakan akan dipotong. Pemotongan ini adalah pekerjaan salib, dan bertujuan untuk menambah ukuran kita. Semakin ukutan kita bertambah, semakin banyak kasih karunia yang akan kita terima.

Sebagian orang mengira bahwa mereka sudah mengalami pemotongan salib dan sudah dipenuhi oleh Roh. Sebenarnya, ukuran mereka hanyalah seukuran air di dalam kulit kerang. Ini bukanlah penderitaan yang sesungguhnya dan bukan pemenuhan yang sesungguhnya. Ukuran kita diperbesar ketika kita menjumpai sesuatu yang berlawanan dengan kehendak kita. Kapankala kita tunduk kepada kehendak Allah, kita sedang mengizinkan salib untuk mengiris kita dan sedang mengizinkan Roh untuk memenuhi kita.

KESAKSIAN KITA

Kita harus dikuduskan di mata orang-orang dosa dan bahkan di mata orang-orang Kristen. Jika kita belum melewati salib dan tidak dipenuhi oleh Roh Kudus, dan jika kita hanya bisa menunjukkan kepada orang-orang hal-hal seperti penudungan kepala dan baptisan melalui diselam, saya akan menjadi orang yang pertama yang mendeklarasikan bahwa saya tidak ada hubungannya dengan sekte semacam itu. Kita harus memberi tahu orang-orang mengenai rencana penuh Allah dan pusat Allah. Kita harus membiarkan orang lain melihat bahwa kita sudah mengkonsikrasikan diri kita kepada Allah dengan tujuan untuk menggenapkan kehendak-Nya. Kita berada di sini untuk mengejar satu kehendak yang tinggi, bukan hal-hal lainnya.

Setelah kita pulang ke rumah dari konperensi ini, kita tidak seharusnya melelang kemenangan kita dengan murah. Setelah kita menerima pencurahan Roh, kita harus mempersaksikan lebih banyak tentang Tuhan. Kita harus mempersaksikan bagaimana Dia sudah menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dan sekarang hidup bagi kita. Jika kita melakukannya, orang lain akan menjadi lapar dan haus untuk menuntut Tuhan. Supaya pekerjaan kita bisa efektif, kita harus menghidupkan rasa lapar yang sejati di dalam orang lain. Jika Tuhan memimpin kita untuk berbicara, kita harus dengan tepat dan jelas menjelaskan bagaimana Tuhan telah menjadi hayat kita yang menang, dan kita harus membantu orang lain untuk mengosongkan diri mereka sendiri dan mengalami pemenuhan Roh.

Kita harus memberi perhatian pada satu hal lagi: Kita tidak seharusnya mengiklankan pencurahan Roh sebagai sesuatu yang berasal dari rasa ingin tahu, dan kita tidak seharusnya menjadikannya sebagai sebuah butir dalam propaganda. Kita seharusnya bersaksi hanya ketika Tuhan memimpin kita. Apa yang telah terjadi selama beberapa hari ini adalah suatu pengecualian. Di masa yang akan datang, kita tidak seharusnya melakukan hal yang sama di tempat-tempat lain sebab itu akan menyandung orang lain. Jika ada beberapa orang yang memerlukan pengalaman pencurahan Roh, kita bisa membawa mereka ke rumah dan mengumpulkan tiga atau lima orang untuk berdoa bersama dan menuntut pencurahan.

No comments:

Post a Comment