BAB TUJUH BELAS
MENJAGA HAYAT YANG MENANG
Tanggal: 17 Nopember 1935, malam
Tempat: Chuenchow
Pembacaan Alkitab: 2 Tim. 1:12; Flp. 1:6; 1 Ptr. 1:5; Mzm. 17:8; Yud. 24-25
TUHAN SEDANG MEMULAI PEKERJAAN YANG BAIK
DAN SEDANG MENYELESAIKANNYA
Pekerjaan kemenangan dimulai oleh Tuhan (Flp. 1:6). Malah, baik permulaan, kelanjutan, dan perampungan dari hayat yang menang adalah berasal dari diri Tuhan sendiri; kita tidak ada hubungannya dengan mereka. Nama Tuhan adalah Alfa dan Omega (Why. 1:8). Alfa mengacu pada awal, sedangkan Omega mengacu kepada akhir. Dialah Satu-satunya yang dari awal sampai akhir. Dia adalah awal dari segala sesuatu dan akhir dari segala sesuatu. Dia adalah permulaan dari hayat yang menang, dan juga perampungan dari hayat yang menang. Jadi, hayat yang menang itu berhuni. Pernah seseorang bertanya, “Apakah kemenangan itu?” Saya menjawab, “Menang adalah Kristus.” Baiklah saya bertanya: Apakah Kristus tetap sama? Tentu saja Dia tetap sama. Dia adalah Yang tetap sama dari awal sampai akhir. Segala sesuatu akan berlalu, namun Tuhan akan tetap selamanya. Sore ini kita harus mendeklarasikan bahwa pengalaman kita hanyalah diri Kristus sendiri. Dia sudah melakukan segalanya. Semua pengalaman kita berpusat pada Kristus. Kita mengalami kemenangan melalui iman dalam Kristus. Namun dari awal sampai akhir, bahkan iman kita pun hanyalah diri Kristus itu sendiri. Itu tidak ada hubungannya dengan kita. Yang perlu kita lakukan adalah memuji dan bersukacita. Selama Dia adalah Yang memulai pekerjaan, Dia akan menyelesaikannya.
ALLAH MAMPU MENJAGA KITA DARI TERSANDUNG
Yudas 24 mengatakan bahwa Allah adalah Dia yang mampu menjaga kita supaya tidak tersandung. Bagaimanakah cara Dia menjaga kita? Yudas tidak mengatakan bahwa Allah menjaga kita melalui membangkitkan kita setiap kali kita tersandung. Juga tidak dikatakan bahwa Allah akan menjaga kita supaya tidak jatuh. Dia mengatakan bahwa Dia akan menjaga kita supaya tidak tersandung.
TUHAN MENJAGA KITA SEPERTI BIJI MATANYA
Bagaimana Tuhan menjaga kita? Bagian yang paling peka dari tubuh manusia adalah pupil matanya. Bagaimanakah kelopak mata melindungi pupil mata? Kapankala ada suatu benda melayang ke mata kita, tidak perlu menginstruksikan kelopak mata untuk menutup; mereka akan menutup secara otomatis. Ketika debu tertiup ke mata kita, kelopak mata akan segera menutup untuk mencegah debu tersebut masuk ke dalam mata. Satu Korintus 15:52 menyinggung mengenai sekejap mata. Begitulah cara Allah melindungi kita. Perlindungan-Nya datang secara instan dengan sekejap mata, sama seperti kelopak mata kita melindungi pupil mata kita. Sebelum Tuhan disalibkan, Petrus berteriak, “Tuhan, tolonglah aku!” (Mat. 14:30). Setelah penyaliban Tuhan, dia tidak berteriak untuk meminta tolong kepada Tuhan lagi sebab setelah kematian dan kebangkitan-Nya, Dia hidup di dalam Petrus. Begitu pencobaan datang, Tuhan ada di
Di dalam Mazmur 17:8, pemazmur berdoa, “Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.” Kita semua bisa memanjatkan doa yang sama. Tuhan itu mau dan bisa untuk menjaga kita seperti menjaga biji mata-Nya. Banyak orang yang dengan keliru menyangka bahwa walaupun kemenangan itu adalah perkara kasih karunia Tuhan, menjaga kemenangan adalah pekerjaan kita sendiri. Mohon diingat bahwa sama seperti kemenangan hanya berhubungan dengan Tuhan dan bukan diri dengan kita sendiri, menjaga kemenangan ini juga berhubungan dengan Tuhan dan bukan dengan diri kita sendiri.
SYARAT-SYARAT UNTUK PENJAGAAN TUHAN
Berserah
Syarat apakah yang diperlukan bagi kita untuk dijaga oleh Tuhan?
Percaya
Kedua, kita harus percaya pada kekuatan penjagaan Tuhan. Satu Petrus 1:5 mengatakan bahwa kita sedang dijaga oleh kekuatan Allah “melalui iman.” Untuk mengalami penjagaan Tuhan, menyerahkan diri kita kepada Dia belumlah cukup. Kita juga harus percaya pada kekuatan penjagaan-Nya. Misalnya saya meminta Saudara Luk untuk membawa sejumlah uang untuk diserahkan kepada seseorang. Saya harus percaya bahwa Saudara Luk memiliki kekuatan untuk menjaga uang yang saya serahkan kepadanya. Jika saya benar-benar percaya padanya dan menyerahkan uangnya kepada dia, saya tidak perlu untuk berulang kali datang kepadanya dan menanyakan apakah uang saya masih ada di tangannya. Setelah kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan, kita tidak perlu terus menerus menanyai-Nya apa yang akan Dia lakukan. Tidakkah Allah dari surga dan bumi akan menjaga kita dengan baik? Perkataan Allah menopang segala sesuatu. Apakah Dia tidak mampu untuk menopang kita? Allah tidak menjaga kita seolah-olah Dia sedang menjaga secarik kertas yang tidak ada nilainya. Tidak! Dia menjaga kita seperti pupil mata-Nya (Ul. 32:10). Sama seperti sebuah jari diikatkan kepada Tubuh, demikian juga Dia telah mengikatkan kita kepada diri-Nya dan menyusun kita menjadi anggota-anggota Kristus melalui hayat-Nya. Kita harus percaya bahwa Dia mampu untuk menjaga kita. Mata kita seharusnya diarahkan kepada Tuhan dan bukan kepada pengalaman kita. Satu-satunya hal yang bisa diandalkan adalah kekuatan Tuhan, Firman-Nya, dan kasih-Nya. Pengalaman kita tidak bisa diandalkan sama sekali. Karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia mampu untuk menjaga yang telah kupercayakan kepada-Nya hingga pada hari Tuhan” (2 Tim. 1:12).
No comments:
Post a Comment