Friday, July 2, 2010

Watchman Nee, Vol 41-12

BAB SEPULUH

DIA MEMENUHI YANG LAPAR DENGAN HAL-HAL YANG BAIK

Tanggal: 11 Nopember 1935, malam
Tempat: Chuenchow
Pembacaan Alkitab: Luk. 1:52; Mrk. 10:51

KEKAYAAN ALLAH DISEDIAKAN BAGI YANG LAPAR

Kita harus menyadari bahwa berkat Allah kepada manusia adalah berdasarkan satu syarat. Supaya Allah memberkati seseorang, dia harus memenuhi satu syarat: dia harus lapar. “Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa” (Luk. 1:53). Jika kita tidak lapar, kita tidak bisa mengharapkan untuk menerima apa pun dari Allah. Kekayaan dan kasih karunia Allah disediakan hanya untuk satu jenis orang: mereka yang lapar. Banyak orang sering merasa tidak puas dan tidak gembira. Akan tetapi, ketidakpuasan dan ketidakgembiraan belum tentu sama dengan lapar. Seseorang mungkin saja tidak gembira dan tidak puas, namun pada saat yang sama, menolak untuk mencari lebih banyak sebab dia tidak lapar walaupun dia tidak puas. Apa artinya merasa lapar? Itu adalah kosong di hadapan Allah dan merasa tidak puas di batin. Perasaan kosong dan tidak puas ini adalah suatu dorongan bagi seseorang untuk mencari Allah. Akan tetapi, jika seseorang tidak merasa lapar, dia bisa duduk di tempat yang sama selama berhari-hari tanpa melakukan apa pun. Allah sudah berjanji untuk hanya memenuhi mereka yang lapar. Dia tidak menjanjikan untuk memenuhi mereka yang tidak puas. Mereka yang penuh, yaitu, mereka yang mengira bahwa mereka itu kaya, akan disuruh pergi dengan tangan hampa.

TELADAN NN BARBER

Nn Barber sering memberi tahu orang lain bahwa sejak muda sampai tua dia memiliki suatu perasaan lapar batiniah akan Allah. Dia memberi tahu orang-orang bahwa kapankala matanya tidak terarah kepada Tuhan, dia tidak akan merasa lapar. Namun begitu matanya terarah kepada Tuhan, dia akan merasa lapar secara terus menerus di hadapan Tuhan. Dia merasa lapar secara terus menerus dan Tuhan memenuhi dia secara terus menerus. Hari ini kita menemukan banyak orang beriman yang tidak puas, namun kita hanya menemukan sedikit sekali yang lapar. Anak yang hilang di dalam Lukas 15 pulang ke rumah dikarenakan dia lapar. Dia bisa saja makan ampas makanan babi. Ini tidak memuaskan dirinya, namun ini juga tidak akan membuat dia merasa lapar, dan dia tidak akan mendapatkan pemikiran untuk pulang ke rumahnya. Inilah kondisi dari banyak orang. Mereka hidup hari demi hari dalam ketidakpuasan, namun perut mereka penuh dengan ampas. Jadi, kita melihat bahwa ketidakpuasan adalah satu hal, sedangkan rasa lapar adalah hal lainnya. Banyak orang mengenal doktrin pemenang; mungkin mereka bahkan bisa memberikan berita mengenai pemenang. Mereka bisa menyajikan doktrin mengenai kehidupan yang menang dari poin pertama sampai poin terakhir dan melakukan suatu analisa yang jelas. Namun mereka masih tetap tidak menang. Memiliki doktrin kehidupan yang menang adalah satu hal, dan menang adalah hal lainnya. Doktrin kehidupan yang menang itu mudah. Mereka yang pandai dan memiliki daya ingat yang kuat bisa memahami dan mengingatnya dengan cepat. Namun ketika mereka dihadapkan dengan beragam keadaan, mereka menemukan bahwa mereka sama sekali tidak bisa menang. Mendengar berita mengenai pemenang bukanlah akhirnya; seseorang tidak bisa menang hanya melalui mendengarkan berita mengenai pemenang. Hanya satu jenis orang yang akan menang; mereka yang lapar untuk mengalaminya. Allah memberikan pengalaman menang kepada mereka yang lapar. Jika seseorang tidak lapar, dia tidak bisa menempuh kehidupan yang menang. Hari ini kita memerlukan rasa lapar akan Allah, sebab semua orang yang dipakai dan diberkati Allah adalah orang-orang yang mati-matian.

YAKUB DAN PAULUS

Di dalam Kejadian 32 di dalam Perjanjian Lama, kita memiliki catatan mengenai Yakub yang bergumul dengan malaikat. Walaupun sendi pangkal pahanya terpukul, dia berbicara kepada malaikat itu, katanya, "Aku tidak akan membiarkan Engkau pergi, jika Engkau tidak memberkati aku" (ayat 26). Walaupun Yakub itu kasar, wataknya memenuhi syarat untuk berkat Allah; dia mati-matian menuntut. Jika Allah tidak memberkatinya, dia tidak akan melepaskan Allah. Hasilnya, Allah harus memberkati dia. Di dalam Perjanjian Baru, Paulus adalah orang yang sejenis. Dia mempertaruhkan nyawanya untuk menjadi rasul bagi Bangsa Kafir (Kis. 20:24). Hasilnya, dia menerima banyak berkat dari Allah.

ALLAH MEMBERKATI MEREKA YANG MATI-MATIAN

Banyak orang tidak lapar akan Allah. Mereka tidak mati-matian menuntut Allah, namun mereka menyalahkan saudara-saudara yang memimpin. Mereka tidak bertumbuh secara rohani, namun mereka menyalahkan saudara-saudara lain atas kekurangan pertumbuhan rohani mereka. Mereka tidak puas, namun mereka tidak lapar. Manifestasi dari ketidakpuasan adalah kehilangan semangat dan menarik diri. Semua orang yang asli lapar, mati-matian menuntut Allah. Berkat Allah pasti menyertai orang-orang ini. Seorang penginjil pernah berkata kepada Tuhan, “O Allah, jika Engkau tidak memenuhi aku, aku akan berhenti menginjil.” Dia kehilangan semangat dan memberi tahu Allah bahwa dia tidak mau menjadi penginjil lagi kecuali Allah memenuhi dia. Ini adalah ketidakpuasan; ini bukan rasa lapar. Seorang penginjil perempuan lainnya memberi tahu Allah, “O Allah, jika Engkau tidak memenuhi aku, aku akan mati.” Dia menuntut Allah; dia serius dengan Allah, dan dia tidak mau melepaskan Allah. Orang seperti inilah yang diberkati Allah. Hati mereka lapar, dan sikap mereka mati-matian. Kekayaan Allah tidak akan berhenti untuk memenuhi bejana-bejana yang kosong ini.
Anda sudah datang untuk menghadiri konperensi kali ini. Apa yang Anda inginkan dari Tuhan? Dengan apakah Anda mengharapkan Tuhan memenuhi Anda? Apakah Anda memiliki dosa yang tidak dapat Anda taklukkan? Apakah Anda berada di sini untuk meminta Tuhan untuk melakukan sesuatu bagi Anda? Apakah Anda memiliki tabiat marah yang mengganggu Anda? Apakah Anda datang supaya Tuhan memerdekakan Anda? Apakah Anda dikalahkan oleh kasih Anda akan dunia? Apakah Anda memiliki lusinan atau bahkan ratusan dosa lainnya yang tidak bisa Anda taklukkan? Jika pemikiran Anda tidak bersih, jika Anda tidak bisa menaklukkan watak Anda, jika Anda tidak memiliki persekutuan yang tidak terputus dengan Tuhan, jika Anda takut untuk berdoa, atau jika Anda tidak melihat hasil dari pekerjaan Anda, sekarang adalah waktunya bagi Anda untuk meminta kepada Tuhan supaya memberikan hayat yang berlimpah kepada Anda dan memenuhi Anda dengan Roh itu. Jika Anda meminta kepada Tuhan, Dia akan memberkati Anda dengan berlimpah, dan Roh itu akan memenuhi Anda.
Walaupun berkat rohani datang tanpa harga dan gratis, Tuhan tidak akan menyerakkannya di jalanan dan membiarkan orang-orang mengambilnya begitu saja. Berkat Tuhan adalah bagi mereka yang menginginkannya; Dia tidak memberikan kepada mereka yang tidak menginginkannya. Ketiga teman Daniel yang dilemparkan ke dalam tungku yang menyala-nyala berkata kepada Nebukadnezar, “Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu" (Dan. 3:17-18). Kata-kata “Tetapi seandainya tidak” berbicara mengenai kemutlakan mereka terhadap Allah. Mereka mempertaruhkan nyawa mereka dan tidak takut untuk mati. Allah tidak bisa melakukan apa-apa selain memberkati orang-orang semacam ini. Allah harus menyatakan diri-Nya kepada orang-orang seperti itu.
Saudara saudari, kita harus berdoa supaya Allah menggali kita, mengosongkan kita, dan menciptakan rasa lapar di dalam kita. Allah memenuhi yang lapar dengan hal-hal yang baik. Jika kita kosong, lapar, dan mati-matian, Allah akan memenuhi kita secara berlimpah, dan kita akan dipuaskan sepenuhnya.

No comments:

Post a Comment